Permainan dakon dikenal sebagai permainan
tradisional masyarakat Jawa sekalipun permainan ini dikenal juga di daerah
lain. Pada masa lalu permainan ini sangat lazim dimainkan oleh anak-anak bahkan
remaja wanita. Tidak ada yang tahu mengapa permainan ini identik dengan dunia
wanita. Menurut beberapa pendapat karena permainan ini identik atau berhubungan
erat dengan manajemen atau pengelolaan keuangan. Pada masa lalu (bahkan hingga
kini) kaum hawa disadari atau tidak berperanan penting dalam pengelolaan
keuangan rumah tangga. Dakon dianggap menjadi sarana pelatihan terhadap
pengelolaan atau manajemen keuangan tersebut. Untuk kaum adam mungkin permainan
semacam ini dianggap terlalu feminine, kurang menantang, tidak memerlukan
kegiatan otot dan pengerahan tenaga yang lebih banyak. Jadi, barangkali
dianggap terlalu lembut.
Pada saat sekarang permainan dakon ini boleh
dikatakan tidak ada lagi. Anak-anak putri sekarang lebih tertarik bermain
boneka Barbie, melihat sinetron, atau bermainn play station. Permainan dakon
barangkali dianggap telah kuno, ketinggalan zaman, atau bahkan dianggap udik.
Padahal permainan dakon banyak sekali memberikan
pelajaran atau melatih anak-anak antara lain:
- Strategi: dakon menuntut pemain memikirkan pemilihan agar bisa memenangkan permaian
- Kesabaran: pemain khususnya yang tidak sedang bermain/melangkah harus bersabar menunggu lawannya melakukan kesalahan sehingga tiba gilirannya, pemain yang sedang bermain juga harus bersabar memasukkan satu-persatu biji-bijian dalam lubang
- Ketelitian: pemain yang sedang bermain arus teliti dalam memasukkan biji dakon satu per satu dalam lubang, sedangkan pemain yang sedang tidak bermain/melangkah juga harus teliti mengawasi/memastikan biji-bijian dimasukkan satu persatu dalam lubang jangan sampai lawan melakukan kecurangan
Media dakon selain dari kayu yang diukir bisa
juga dibuat sendiri dengan membuat lubang seperti pada gambar di tanah,
sehingga mudah untuk bermainnya, selain tanpa biaya juga akan menambah
kreatifitas. Selain media tersebut dibutuhkan juga biji-bijian untuk mengisi
lubang-lubang tersebut. Jumlah biji-bijian disesuaikan dengan jumlah lubang,
minimal masing-masing lubang berisi 5 biji. Biji-bijian bias menggunakan
kerikil atau biji buah sirsat, sawo atau biji-bijian lain yang ukurannya kecil.
Cara bermain dakon
Cara bermain dakon
- Dakon dimainkan oleh dua orang
- Biji-bijian dimasukkan dalam tiap lubang kecuali lubang diujung (lubang paling besar yang disebut rumah bagi masing-masing pemain)
- Ditentukan pemain yang akan bermain lebih dulu (biasanya dengan cara sut)
- Pemain yang lebih dulu main memilih biji-bijian di salah satu lubang pada sisi pemain tersebut.
- Biji-biji dimasukkan satu persatu dalam lubah searah dengan lubang besar yang menjadi rumahnya sampai habis.
- Apabila biji-bijian habis pada rumahnya maka pemain memilih kembali biji-bijian pada lubang disisinya kembali, tapi apabila habis tidak pada rumahnya maka biji-bijian yang diambil adalah biji-bijian dalam lubang dimana biji terakhir jatuh, begitu seterusnya.
- Apabila biji terakhir jatuh di lubang kosong maka permainan dilanjutkan oleh lawan.
- Ketika biji terakhir jatuh di lubang yang kosong maka ada dua cara, yang pertama apabila lubang itu ada disisi pemain yang sedang bermain (melangkah) maka biji-bijian yang berada di lubang pasangannya (disisi lawan) menjadi miliknya dan dimasukkan semua ke lubang besar (rumahnya), yang kedua apabila lubang kosong itu ada disisi lawan maka pemain tidak mendapatkan apa-apa.
- Permainan dilanjutkan seperti itu terus menerus sampai biji-bijian dalam lubang masuk semua dalam rumah masing-masing pemain dan lubang-lubang kecil disisi masing-masing pemain kosong semua. Bila lubang-lubang disisi masing-masing pemain sudah kosong semua maka permainan berakhir dan dilakukan perhitungan untuk menentukan siapa pemenangnya
- Untuk menentukan pemenang, dihitung jumlah biji-bijian di masing-masing rumah (lubang besar) pemain. Jumlah biji yang terbanyak adalah pemenangnya.
- Permainan bisa diulang kembali dan seterusnya
No comments:
Post a Comment